Kamis, 22 Oktober 2009
Ketika aku memilikimu,
Ku befikir hidupku belum lengkap,
Ku mengira bahagiaku belum cukup,
Masih juga ku meminta lebih banyak,
Lalu aku kehilangan dirimu,
Dan baru ku percaya,
Cinta melebihi segalanya,,,
***
Bisakah cinta selalu tersimpan di hati,
agar sedetik pun kita tak pernah merasa kehilangan...
***
Tak penah ada tujuan dari cinta yang lalu.
Kenangan.
hanya dalih untuk melupakan semua peristiwa yang dulu.
***
Sering kali keberanian muncul justru pada saat kita telah berada di tebing kekalahan.
Setelah dicampakkan,
Kita baru memiliki nyali untuk berjuang.
Mempertahankan milik kita sampai tenaga penghabisan.
***
Perempuan dengan nilai-nilai ke Timur-nya,
haruskah terpenjara saat ingin mengungkapkan perasaan?
***
Cinta telah mengepakkan sayapnya.
Mencari kebebasan di langit lepas.
Meninggalkannya seorang diri.
Tak ada lagi yang dapt dilakukannya.tak ada.
Kecuali merelakan. Kecuali melepaskan. Hanya.
Masih juga ia bertanya. Kebahagiaan di atas tangis orang lain.
seperti apakah akhirnya??
***
Betulkah cinta adalah bukti yang menyatukan dua orang?
Cukupkah cinta yang dimiliki sepasang kekasih?
Ternyata tidak.
Cinta memacu diri kita untuk menjadikannya lebih besar dan lebih besar lagi.
***
Manusia membutuhkan manusia lain untuk mencari kejelekan.
Sengaja mencari korban yang lebih lemah.
Karena hanya dengan begitu mereka bisa merasa superior.
***
Harapan.
Ataukah janji belaka?
Sering kali kita tidak mau membedakan.
Kita menyesali ketika harapan diingkari.
***
Di dalam duka, tersilir gembira.
Di dalam letih, tersemat bahagia.
Di dalam kecewa, selalu saja tersisi do'a....
***
Beginikah cara kembali. Dalam keheningan. Sepi tidak berarti diam.
Karena saat itulah kita bicara dengan hati kita sendiri.
Apakah tentram? DiManakah? Perlukan dipertanyakan?
Tentram ada ketika kita berjarak dengan kata-kata.
***
Hanya senja yang selalu terlihat resah.
Tetapi mencintai siang yang terang,
atau merangkul kelam malam.
Begitulah nuasa pun berseteru di langit.
Jingga da kelabu. Biru dan merah.
Bimbang...
***
Setelah kau pergi..
Tak habis Ku mengeja..
Kesenyapan dalam diriku..
Ajari aku cara Mengenangmu...
Tanpa mendendammu...
***
Nb : di kutip dari noVeL karya ANDREI AKSANA (KARENA AKU MENCINTAIMU).
Labels: book's faVoR